Fadhilah Shalat Dhuha, Rawatib dan Qiyamullail.
FADHILAH SHALAT
Fadhilah Sunat Rawatib.
عن أم المؤمنين أم حبيبة رملة بنت أبي سفيان رضي الله عنها قالت: سمعت رَسُول اللَّهِ صلّى الله عليه وسلّم يقول: (مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّي للهِ تعالى كُلَّ يَومٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً؛ تَطَوُّعاً غَيْرَ الفريضة؛ إلَّا بَنَى الله لَه بَيْتاً فِي الجَنَّةِ، –أَوْ إلَّا بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الجَنَّةِ-) قالت أم حبيبة: فما بَرِحْتُ أُصَلِّيهنَّ بَعْدُ رَوَاهُ مُسلِمٌ
Dari Ummul Mukminin, Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan Radhiyallahu anhu ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak seorangpun hamba muslim melakukan shalat sunat karena Allah Ta’ala setiap hari 12 rakaat melainkan Allah dirikan rumah untuknya di surga (atau “melainkan dirikan untuknya rumah di surga”) Ummu Habibah berkata: “Semenjak itu saya selalu melakukannya”. HR. Muslim. [1]
Fadhilah Tahajud dan Qiyamullail.
Allah Taala berfirman:
قال الله تعالى في صفة المؤمنين: تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (16) فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ [السجدة/16- 17]
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan penuh harap, serta mereka menafkahkan apa pun rejeki yang Kami berikan. Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan. [As Sajdah/32: 16-17] .
Hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله- صلى الله عليه وسلم-: «أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ الله المُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاةِ بَعْدَ الفَرِيضَةِ صَلاةُ اللَّيْلِ». أخرجه مسلم
Dari Abu Huraira Radhiyallahu anhu ia berkata : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Puasa yang paling afdol setelah puasa Ramadhan adalah puasa di Bulan Muharram, dan shalat yang paling afdol setelah shalat fardu adalah shalat malam”. HR. Muslim. [2]
Fadhilah Witir di akhir malam.
عن جابر رضي الله عنه قال: قال رسول الله- صلى الله عليه وسلم-: «مَنْ خَافَ أَنْ لا يَقُومَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ فَلْيُوْتِرْ أَوَّلَهُ، وَمَنْ طَمِعَ أَنْ يَقُومَ آخِرَهُ فَلْيُوْتِرْ آخِرَ اللَّيْلِ؛ فَإنَّ صَلاةَ آخِرِ اللَّيْلِ مَشْهُودَةٌ وَذَلِكَ أَفْضَلُ». أخرجه مسلم
Dari Jabir Radhiyallahu anhu ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Siapa yang khawatir tidak bangun di akhir malam maka lakukanlah shalat witir di awal malam, dan siapa yang yakin akan bangun di akhir malam maka lakukanlah shalat witir di akhir malam, karena sesungguhnya shalat di akhir malam disaksikan (oleh para malaikat) dan itu lebih afdol”. HR. Muslim. [3]
Fadhilah Doa, Shalat, dan Zikir di malam hari.
Hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله- صلى الله عليه وسلم- قال: «يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ؟ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ؟ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ». متفق عليه
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Allah Tabaraka wa Ta’ala setiap malam turun ke langit dunia saat malam tinggal sepertiga, lalu berfirman: “siapa yang berdoa kepada-Ku pasti aku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku pasti Aku beri, siapa yang meminta ampunan-Ku, pasti Aku ampuni” . Muttafaq alaih . [4]
Hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
عن جابر رضي الله عنه قال: سمعت النبي- صلى الله عليه وسلم- يقول: «إنَّ فِي اللَّيلِ لَسَاعَةً، لا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ الله خَيراً مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، إلَّا أَعْطَاهُ إيَّاهُ، وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ». أخرجه مسلم
Dari Jabir Radhiyallahu anhu ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya dalam satu malam ada satu waktu yang bila seorang lelaki muslim mendapatkannya lalu memohon kepada Allah Ta’ala kebaikan urusan dunia dan akhirat melainkan Allah mengabulkannya, ini pada setiap malam”. HR. Muslim. [5]
Fadhilah Shalat Dhuha dan waktu utamanya.
Hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
عن أبي ذر رضي الله عنه عن النبي- صلى الله عليه وسلم- أنه قال: «يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ، فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بِالمعْرُوفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْيٌ عَنِ المُنْكَرِ صَدَقَةٌ، وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى». أخرجه مسلم
Dari Abu Dzar Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Setiap persendian kalian bisa bersedekah, setiap ucapan tasbih adalah sedekah, setiap ucapan tahmid adalah sedekah, setiap ucapan tahlil adalah sedekah, dan setiap ucapan takbir adalah sedekah, serta menganjurkan berbuat kebajikan adalah sedekah, mencegah perbuatan munkar adalah sedekah, dan ganjaran yang setimpal dengan amalan di atas adalah melaksanakan shalat dhuha dua rakaat”. HR. Muslim [6]
Hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
عن زيد بن أرقم رضي الله عنه أن رسول الله- صلى الله عليه وسلم- قال: «صَلاةُ الأَوَّابِينَ حِيْنَ تَرْمَضُ الفِصَالُ». أخرجه مسلم
Dari Zaid bin Arqom Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Shalatnya orang-orang yang bertaubat ketika unta kecil kepanasan”. HR. Muslim. [7]
[Disalin dari مختصر الفقه الإسلامي (Ringkasan Fiqih Islam Bab : Fiqih Al-Qur’an dan Sunnah (Keutamaan Amal, Adab, Dzikir dan Doa-Doa) فقه القرآن والسنة في الفضائل والأخلاق والآداب والأذكار والأدعية ). Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433]
_______
Footnote
[1] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 728.
[2] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 1163.
[3] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 755.
[4] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :1145 dan Muslim no hadist: 758.
[5] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 757.
[6] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 720.
[7] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 748.
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/102521-fadhilah-shalat-dhuha-rawatib-dan-qiyamullail.html